Dalam perkembangan social marketing selanjutnya, muncul istilah ”social enterpreneurship”.
Tak berbeda jauh dengan yang dikenal di dunia bisnis, istilah ini memiliki makna ”kepeloporan” dan ”kemandirian” dalam pelaksanaan program dan pengumpulan dana. Para narasumber menyatakan bahwa yang paling perlu sebelum sampai ke tahapan ini adalah menata organisasi terutama untuk membangun kepercayaan (building trust).
Menurut Hermawan, enterpreneur sosial adalah produk dari kepemimpinan yang profesional, yang berani mengambil risiko, tajam dalam membidik peluang, demikian pula handal dalam membuat eksekusi demi keberlanjutan organisasi.
Meskipun banyak yang meyakini, enterpreneur itu ’dilahirkan’, tetapi Hermawan mengatakan ini bisa dipelajari dan diteliti untuk dikembangkan.
o0o
“’Jual’ gagasan dengan mencari entry point yang ‘kena’ dengan masyarakat yang akan diubah” – Prof. Dr. Emil Salim.
“Landasi upaya social marketing dengan riset. Ini yang selalu dilupakan teman-teman di organisasi nirlaba. Dengan demikian, dalam evaluasi dan analisa, masalah dapat ditelusuri dan mudah dilakukan perbaikan”. – Dr. Linda D. Ibrahim
1 comment:
Wah, senang sekali terdampar di sini, Salam kenal. Btw, ini lagi cari cari info ttg hambatan komunikasi organisasi. CC komplex juga ya ... :)
Post a Comment