Monday, April 03, 2006

METODE-METODE ANTROPOLOGI

METODE-METODE ANTROPOLOGI

“Kemarin siang hari, Pikana datang. Dengan susah payah-karena ia masih mengantuk, terus menerus menguap dan aku sendiri sakit kepala dan aku merasa sangat buruk-aku meminta bahan tentang pertalian keluarga. Kemudian pada pukul 12.30 aku merasa begitu lelah hingga aku pergi tidur…………….Sekitar pukul 4 turun dari tempat tidur dengan susah payah-sakit kepala dan sangat lemas dan berangkat ke desa itu dengan Igua”.

KEGEMBIARAAN DAN BAHAYA KERJA LAPANGAN
Kutipan di atas diambil dari harian pribadi Bronislaw Malinowsky (1967:66) ditulis saat ia sedang bekerja di Kepualaun Trobriand.

Di buku itu ia manguatarakan kecemasan ttg kesehatannya, frustasi seksualnya dan kekesalan yang ia rasakan pada warga Trobianders. Gaya dan isi buku harian tsb sgt kontras dengan karya-karyanya yang konsisten dan penuh percaya diri yang ia tampilkan untuk konsumsi publik dan akademis.

Dalam upaya memahami cara hidup dan cara pandang thd orang lain: pekerja lapangan harus berbaur dalam kehidupan sehari-hari

Proses pembauran: 12 bulan: periode minimum yang dibutuhkan untuk mengamati ritme harian, bulanan dan tahunan dari kehidupan sosial.

Peralatan riset utama antropologi: kemampuan untuk menjalin persahabatan, untuk bereaksi secara peka terhadap situasi sosial yang membingungkan dan untuk memahami pola-pola di tengah kekacauan.

TUJUAN PENELITIAN:
Tujuan para antropologi adalah memberikan gambaran tentang organisasi sosial, keyakinan dan nilai-nilai dalam suatu kelompok mesyarakat.

Pertanyaan khusus tentang komunitas hanya bisa dijawab dg tuntas dengan memahami gambaran yang menyeluruh ttg komunitas tsb.

Misalnya: Hubungan antara pria dan wanita di New Guinea
Dijawab dengan gambaran menyeluruh tebntang perekonomian, kebiasan ritual, bentuk-bntuk kekuatan politik dsb, dampak upah buruh dsb.




METODE-METODE PENELITIAN
ANTROPOLOG: Seorang ilmuwan sosial : pekerjaan mengumpulkan data dan membuat kesimpulan dilakukan dibwh kondisi-kondisi yang sgt berbeda. Seorang pekerja lap. Tidak dapat memperlakukan anggota-anggota masyarakat sebagai sekedar obyek, untuk dimanipulasi sesuai kebutuhan riset.

Kerja lapangan berarti memadukan dua kegiatan yang jelas sgt berbeda. Partisipasi berarti ikut ambil bagian dlm kehidupan sehari-hari sebuah komunitas biasa dan bukan sekedar turis asing yang singgah.

Ahli antroplogi juga melakukan:
-memetakan tata letak wilayah kerja lapangan terutama jika tempat itu merupakan wilayah desa terpencil

Kerja lapangan akan sangat berhasil jika memadukan beragam teknik untuk mengembngkan sebuah gambaran lengkap tentang sebuah kelompok atau komunitas sosial.

Projective Personality Test: dengan memeinta si pemberi informasi untuk mengungkapkan kesan mereka ttg gambar-gambar atas bentuk-bentuk yang diperlihatkan kepada mereka oleh si pekerja lapangan.



Sejalan dengan waktu pertanyaan-perntanyan yang diminati ahli antrop. akan menjadi lebih kompeks. Seorang pekerja lap. Ttg sebuah gereja di Sakndinavia mengatakan bhw ia baru benar-benar melakukan kerja “nyata” pada 6 mgg terakhir.

MASALAH INTERPRETASI DAN DESKRIPSI
Para antropologi semakin menyadari bhw mereka tidak mungkin menjadi pengamat yg “obyektif”, memadukan fakta-fakta menjadi sesuatu.
Cliffort Geertz:
Hasil kerja seorang ahli antropologi apapun subjek penelitiannya, cenderung merupakan cermin dari pengalaman risetnya atau lebih tepatnya dampak dari pengalaman riset terhadap dirinya.

Studi tentang masy. Sebaiknya dilihat sebagai bentuk interpretasi yang kompeks, dan bukan pengamatan obyektif.

ETIKA DAN IDENTITAS
Salah satu masalah yang paling rawan: ETIKA

Untuk “membayar” pengetahuan yang diperoleh si ilmuawan kerap menjalin hubungan saling menguntungkan dengan para narasumber.

Salah satu masalah etika yang paling sulit: identitas si ilmuwan. Biasanya dalam upayanya untuk memperoleh akses ke dalam thd satu kelompok, seorang ahli antropologi akan menjelaskan identitasnya dan tujuannya.

No comments: