BAB I
LANDASAN PEMIKIRAN
KOMUNIKASI BISNIS
BISNIS : Adalah kegiatan sistem ekonomi yang
diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional,
yang mendatangkan keuntungan. Esensi dari kegiatan bisnis adalah sebuah
kesibukan.
KOMUNIKASI
Sering diartikan
sebagai transfer informasi atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan
(komunikator) kepada penerima (komunikan). Dengan catatan bahwa proses tersebut
tertujuan mencapai saling pengertian.
Bisnis dan
komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan kegiatan produksi.
Dalam komunikasi: yang diproduksi dinamakan informasi
Dalam bisnis: yang diproduksi: barang dan jasa.
Dalam kegiatan kedua, menyampaikan produk tersebut thd pihak lain. Dalam
komunikasi pihak lain disebut dengan komunikator, audience, destination.
Dalam bisnis: pihak lain disebut dengan konsumen, klien, buyer dan
seterusnya.
Ketiga : komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu.
Keempat: keduanya mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik.
PROSES KOMUNIKASI BISNIS/ORGANISASI
Proses komunikasi antar orang perorangan atau perusahaan
melibatkan lima elemen pokok:
1. Pemberi pesan (sender atau encoder)
2. Pesan yang diberikan (message)
3. Jalur dan Media Komunikasi (communication channel and media)
4. Penerima pesan (receiver, audience atau decoder)
5. Tanggapan atau umpan balik.
·
Pemberi
pesan: Tanggung jawab pemberi pesan adalah memformulasikan pesan yang akan
mereka berikan sehingga dapat dimengerti sepenuhnya oleh penerima pesan
·
Pesan
yang diberikan : pesan yang diberikan pemberi pesan terdiri dari simbol-simbol
yang menggambarkan informasi, pendapat, petunjuk, penjelasan, perintah, usul,
pertanyaan dan larangan yang disampaikan
·
Simbol-simbol
tersebut dapat berbentuk verbal (menggunakan kata-kata secara lisan maupun
tulisan) ataupun non verbal (tanpa kata-kata)
·
Pesan
yang akan disampaikan organisasi seringkali cukup kompleks dan rumit, sehingga
membutuhkan persiapan yang matang dan media yang canggih.
·
Jalur
dan Media: pesan yang ingin diberikan pemberi pesan dapat disampaikan melalui 2
jalur utama : written channel (jalur
tulisan) dan jalur lisan (verbal and oral
channel)
·
Penerima
pesan (receiver atau decoder) adalah
mereka yang menerima pesan tertulis atau lisan.
·
Bagaimana
penerima pesan mengartikan atau bereaksi terhadap pesan yang mereka terima antara
lain dipengaruhi oleh persepsi dan sikap mereka terhadap pembawa pesan
Kendala Efektivitas Komunikasi Organisasi/Bisnis
- Penafsiran kata-kata yang dipergunakan (interpretation of words)
-
Batas
ruang lingkup pesan (abstraction)
-
Sikap,
opini dan emosi (attitudes, opinions and
emotions).
Pesan yang gagal lebih karena:
·
Tidak ada tujuan komunikasi yang jelas (lack of objective setting)
·
Problem sikap dan persepsi
·
Pemilihan bentuk dan media yang kurang
tepat
·
Lingkungan organisatoris yang tidak
mendukung
·
Menahan sebagian informasi yang
diperlukan
·
Problem Bahasa Pengantar
Penafsiran
Kata-kata
1.
Kesamaan Penafsiran: Agar komunikasi
antara 2 orang atau lebih berjalan efektif, pemberi dan penerima pesan harus
mempunyai penafsiran yang sama terhadap kata-kata yang dipergunakan selama
berkomunikasi.
2.
Arti Harfiah dan Multi Arti
3.
Pengertian Harfiah : pengertian kata
yang disetujui atau dimengerti orang-orang pada umumnya
4.
Ambiguous: Multi Arti
5.
Euphemisme: penggunaan kata-kata yang
bersifat memperhalus.
Batas Ruang Lingkup Pesan : pembicara wajib memilih data,
informasi atau fakta yang paling bersangkutan dengan subyek yang disampaikan
Pengaruh Sikap, Opini, Emosi dan Kondisi Lingkungan
Kejelasan Tujuan Komunikasi
Pemilihan
Bentuk dan Media
Upaya Mengatasi Kendala
Kendala komunikasi bisnis yang efektif dapat diatasi :
1.
Bersikap bijak (tactful)
2. Bernada positif
3. Menggunakan kalimat aktif.
4.
Efisien dalam penggunaan kata dan
kalimat
5.
Mengkaitkan hal-hal yang diampaikan
dalam pesan.
Bersikap Bijak :
- Orang bijak dapat mengetahui apa yang paling tepat
untuk dikerjakan atau dikatakan setiap saat menghadapi situasi yang
berbeda-beda.
Sikap bijak :
-
Menyesuaikan diri dengan tingkat
intelegensia lawan komunikasinya
-
Menghindari
sikap ofensif
-
Memperhatikan
persepsi penerima pesan
You Approach : Komunikator yang bijak juga
memfokuskan diri pada kebutuhan dan keinginan penerima pesan. Penerima pesan
ditempatkan sebagai titik sentral komunikasi
Bernada Positif
Apabila suasana yang diciptakan positif pembaca atau
pendengar. Untuk menciptakan suasana positif, pesan yang menyenangkan
diungkapkan beberapa kali.
Mempergunakan kalimat aktif
Kalimat
aktif dapat menghidupkan suasana komunikasi. Kalimat aktif lebih menarik karena
menunjukkan kegiatan subyek yang disebutkan dalam kalimat.
Efisien Penggunaan Kata dan Kalimat
Tiap
kalimat yang dipergunakan dalam komunikasi bisnis hendaknya mengandung satu
hal.
Keterkaitan Hal-hal yang disampaikan
Dalam
komunikasi tertulis perlu diperhatikan keterkaitan antar paragraf, pasal dan
bab dalam tulisan.
Pesan Yang
Jelas
-Menghindari
penggunaan jargons atau istilah teknis
-Menghindari
kata-kata yang tidak umum.
KOMUNIKASI BISNIS
MENGAPA PENTING??
FAKTA :
Lebih dari 70% hari kerja para eksekutif dan staf organisasi dilakukan
untuk melakukan kegiatan komunikasi bisnis.
Misal: Memberikan instruksi kerja, melakukan presentasi bisnis, memimpin
dan menghadiri rapat kerja, wawancara, menulis surat dan memorandum serta
menyusun laporan bisnis.
Sayangnya, banyak manajer kurang mampu untuk berkomunikasi secara efektif.
MANFAAT KOMUNIKASI
BISNIS
Eksternal : Komunikasi bisnis dgn pihak ketiga yang efektif membawa dampak
positif dalam keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di
mata masyarakat.
Mis: Laporan , brosur, brosur dan presentasi bisnis yang disusun secara
profesional dpt meningkatkan citra
perusahaan.
Komunikasi bisnis yang tidak efektif: sangat mahal ”biayanya”. Menurunkan citra perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan
pelanggan.
Internal : Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan
Ada 8 hal yang menjadi pertimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif:
1. Kemampuan bekerja keras (hard worker)
2. Kemampuan manajemen (manajerial
ability)
3. Kepercayaan diri ( self confidence)
4.
Kemampuan mengambil
keputusan yang sehat (making sound
decisions)
5.
Latar belakang akademis (college
education)
6.
Mempunyai ambisi untuk maju (ambition drive)
7.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif (ability to communicate effectively)
8.
Berpenampilan menarik (good
appearance)
APA SAJA PESAN KOMUNIKASI YANG DISAMPAIKAN OLEH LINGKUNGAN PERUSAHAAN ?
Beberapa
pernyataan lingkungan perusahaan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Sebagaian besar pernyataan komunikasi
lingkungan adalah nonverbal, dan dikelompokkan dalam 2 kategori :
1. Lokasi
2. Penataan Lingkungan
1. Lokasi : di berbagai tempat seperti Jakarta – MH Thamrin, Sudirman, pesan
yang disampaikan sangat jelas : kami adalah perusahan penting dan bergenngsi
.Secara implisit ada pesan yang ingin disampaikan melalui lingkungannya : kami
adalah perusahaan penting, karena kantor kami terletak dikawasan yang sama dgn
lokasi yang sama dgn lokasi bisnis dan profesi lain.
2. Penataan lingkungan : cara mengatur tempat kerja
DAFTAR PERIKSA PENATAAN LINGKUNGAN
Ya Tidak
Apakah lingkungan perusahaan tampak menyenangkan ?
|
|
|
Apakah jalan dirawat dan diperhatikan dengan baik
|
|
|
Apakah jalan masuk orang, barang dan mobil direncanakan
dgn baik ?
|
|
|
Apakah ada fasilitas tempat parkir yang layak ?
|
|
|
Apakah dekorasi perusahaan, didalam dan di luar cukup
bergengsi ?
|
|
|
Pengaturan
lingkungan fisik memiliki andil dalam komunikasi bisnis :
1. Pengaturan parkir mobil : tersedia tempat parkir yang memadai dan papan
penunjuk yang jelas.
2. Seragam : model, warna
3. Ruang terima tamu dijaga kerapiannya
4. Toilet selalu bersih dan terawat
5. Tersedia literatur perusahaan utk para tamu
BAB II
DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS
Chapter 1:
Communicating
Succesfully in an organization
Chapter 2
Understanding Business Communication
1. Communicating Succesfully in organization
Communication
occurs when an exchange of messages results in shared meaning
Two
functions of organizational communications (Fungsi komunikasi organisasi):
-
Helps group members
fullfill organizational goals (Membantu anggota organisasi mencapai
tujuan organisasi)
-
Helps bind group members into a
cohesive unit (membantu mempererat anggota organisasi menjadi unit yang
kohesive/solid)
The uses of
organizational communication:
1.
Setting Goals and Objectives (menetapkan tujuan dan sasaran)
Tujuan
organisasi sangat beragam dan ditetapkan dengan adanya komunikasi (thinking and
talking)
Sasaran organisasi (objective):
-
Sasaran keuangan
(financial results)
-
Kualitas produk
(product quality)
-
Dominasi pasar
-
Kepuasan karyawan
(employee satisfaction)
-
Pelayanan kepada pelanggan (services to customer)
2.
Making and implementing decisions (membuat dan menerapkan
keputusan) : Manajer mengumpulkan fakta dan
mengevaluasi alternatif (reading, asking questions. Etc)
3. Measuring Results (Mengukur hasil)
Manajer perlu mengukur hasil (output) keluaran
organisasi. Dapat melalui : costs, sales, market share, productivity, employee
turnover, inventory levels (tingkat persediaan)
4. Hiring and developing
staff. Organisasi mempekerjakan, melakukan
training memotivasi dan mengevaluasi karyawan dengan berkomunikasi
5.
Dealing with
customers (bernegosiasi dengan customer): melalui brosur, periklanan, personal
sales
6.
Negotiating with
suppliers and financiers (Bernegosiasi dengan pemasok dan lembaga pendanaan)
7. Producing the product.
8. Interaction with regulatory agencies.
Chapter
2: Understanding Business Communication
Komunikasi bisnis : komunikasi yang terjadi di dunia
bisnis: external dan internal
Komunikasi bisnis terdiri dari berbicara,mendengarkan,
menulis dan membaca
Para pelaku bisnis mengalokasikan waktunya untuk
masing-masing jenis komunikasi verbal spt dalam tabel di bawah ini:
Jenis Komunikasi Verbal
|
Alokasi waktu
|
1.Berbicara
|
30%
|
2. Mendengarkan
|
45%
|
3. Menulis
|
9%
|
4. Membaca
|
16%
|
Total
|
100%
|
Komunikasi bisnis baik secara lisan maupun tulisan mempunyai beberapa
karakteristik sbb:
1. Pesan yang terkandung dalam komunikasi bisnis disusun untuk audience atau
penerima yang membutuhkan informasi
2. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan batasan waktu dan biaya
3. Pesan bisnis biasanya disusun untuk lebih dari satu tujuan
4. Pesan bisnis harus memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audience.
PROSES PENYUSUNAN
PESAN BISNIS (Bovee and Thill)
1. Perencanaan (Planning Phase)
Menentukan apa yang akan dilakukan di masa yang akan
datang. Dalam perencanaan
Akan ditentukan hal-hal pokok atau mendasar dari pesan
tsb. Spt: maksud pesan, penerima, ide pokok dan saluran yang digunakan.
2. Pengorganisasian
Tahap selanjutnya adalah menuangkan pesan tsb dalam
bentuk tertulis. Penyusunan kata-kata, kalimat, paragraf serta menentukan
ilustrasi.
3. Revisi: Pemeriksaan kembali apakah pesan yang disusun sudah mampu
mengekspesikan apa ide pokoknya.
TABEL 1
PROSES PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Tahap penulisan pesan
|
Rincian Kegiatan
|
PERENCANAAN PESAN
|
1. Penentuan tujuan
|
|
2. Menganalisis audience
|
|
3. Menentukan ide pokok
|
|
4. memilih saluran dan media
|
PENYUSUNAN PESAN
|
5. Mengorganisasikan pesan
|
|
6. Memformulasikan pesan
|
REVISI PESAN
|
7.Mengedit pesan
|
|
8.Menulis ulang pesan
|
|
9. Membuat pesan
|
|
10. Proof Pesan
|
TUJUAN KOMUNIKASI
BISNIS
Secara umum tujuan komunikasi bisnis dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
memberi informasi, persuasi atau membujuk dan untuk melakukan kolaborasi dengan
audience
CARA MENGUJI TUJUAN
1. Apakah tujuan tsb realistis?
2. Apakah waktunya tepat?
3. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
4. Apakah tujuannya dapat diterima perusahaan?
BAB III
TUJUAN KOMUNIKASI
BISNIS
Secara umum ada tiga tujuan
komunikasi bisnis yaitu:
§
memberi informasi (informing)
§
persuasi (persuading)
§
serta melakukan
kolaborasi (collaborating)
TUJUAN UMUM PESAN-PESAN BISNIS
Tujuan umum
|
Tujuan khusus
|
Memberi informasi
|
Menyajikan penjualan bulan lalu ke manajer pemasaran
|
Membujuk
|
Anda sebagai marketing executive meyakinkan calon nasabah agar
mendepositokan uangnya di bank dimana anda bekerja
|
Kolaborasi
|
Menyajikan presentasi ide iklan dan membujuk klien
|
Mengapa tujuan
harus jelas?
Tujuan yang jelas akan membantu
pengambilan beberapa keputusan antara lain:
a.Keputusan untuk meneruskan pesan
b. Keputusan untuk menanggapi
audience
c. Keputusan untuk memusatkan isi
d. Keputusan untuk menetapkan
saluran dan media
Menguji sebuah tujuan :
a. Apakah
tujuan tersebut realistis ?
b. Apakah
waktunya tepat ?
c. Apakah orang
yang mengirimkan pesan sudah tepat ?
d. Sesuai
dengan tujuan organisasi.
ANALISIS AUDIENCE
Mengembangkan profil audience
UKURAN DAN KOMPOSISI
Audience dalam jumlaii besar tentu saja
akan menunjukkan perilaku yang berbeda
degan audience yang berjumlah sedikit sehingga
untuk menghadapi diperlukan teknik komunikasi yang berbeda
SIAPA AUDIENCE
Bila audience yang dituju lebih dari satu
orang komunikator perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang memegang
kunci/posisi paling penting. Blasanya
orang yang memegang posisi kunci (penting) adalah mereka yang memiliki status
organisasional tinggi.
REAKSI AUDIENCE
Setelah mengetahui siapa yang akan
menjadi audience, perlu diketahui (diantisipasi) reaksi yang mungkin
dimunculkan oleh audience tsb.
TINGKAT PEMAHAMAN AUDIENCE
Ketika menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audience spt tingkat pendidikan,
usia dan pengalaman perlu diperhatikan.
PENENTUAN IDE POKOK
Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok,yi ide pokok (main idea). Hal-hal selain ide pokok
hanyalah merupakan ide pendukung (supporting
idea).
Teknik untuk menentukan ide pokok :
1. Teknik Brainstorming: teknik ini memberikan keleluasaan pikiran, untuk
mencari berbagai kemungkinan dan menguji berbagai alternatif.
a.
Story Teller’s Tour
Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama, nada, rasionalitas dan
implikasi bagi penerima.
b.
Random List
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong.
Selanjutnya pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.
c. CFR (Conclusions,Findings, Recommendations) Worksheet
Hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (Conclusions) dan Rekomendasi
d.
Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal
menentukan ide pokok. Jawaban siapa (who), apa (what), kapan (when), dimana
(where) dan bagaimana (how).
e. Question and Answer Chain
Apa pertanyaan
pokok audience anda?Apa yang diinginkan audience? Periksa atau cek jawaban atas
pertanyaan tersebut.
PENGORGANISASIAN
PESAN BISNIS
Hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi:
a. Bertele-tele
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
c. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dlm pembahasan.
BAGAIMANA
TINGKAT PEMAHAMAN AUDIENCE
Ketika menyiapkan pesan-pesan, latar
belakang audience seperti tingkat pendidikan, usia dan pengalaman perlu
diperhatikan. Jika komunikator memiliki
latar belakang yang jauh. Jika komunikator dan audience memiliki latar belakang
yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audience
tersebut harus dididik.
Cara memuaskan kebutuhan akan informasi audience
Ada lima tahapan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience:
a. temukan / carl apa yang diinginkan oleh
audience komunikator harus menentukan apa yang ingin mereka ketahui dan segera
memberikan informasi yang diminta.
b. Antisipasi terhadap pemyataan yang tak
diungkapkan: berikan tambahan informasi yang mungkin sangat membantu
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
lakukan: checking terhadap
informasi yang diinginkan
d. Yakinkan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi
audience
PEMILIHAN
KATA YANG TEPAT
Dalam
penyampalan pesan bisnis, peranan kata penting artinya
Pilihlah kata
yang sudah dikenal/familiar
Gunakan
kata-kata yang sudah dikenal. Kata-kata
yang umum, lazim digunakan. Pilihlah
kata-kata yang singkat dan hindari kata-kata yang bermakna ganda.
BAB V
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS
Pengorganisasian
pesan-pesan bisnis
Tujuan pembelajaran:
1) Mengetahui baik-baik hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisir
dengan baik
2) Menjelaskan betapa pentingnya pengorganisasian pesan-pesan yang baik
3) Mengetahui pengorganisasian pesan-pesan bisnis melalul outline
4) Mengetahui beberapa bentuk rencana organisasional
HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN
TAK TERORGANISIR
a. Bertele-tele
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
c. Menyajikan ide-ide yang tidak logis
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan
PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
Pengorganisasian
yang balk:
·
Subjek dan tujuan
harus jelas.
·
Semua informasi harus
berhubungan dengan subjek dan tujuan.
·
Ide-ide harus
dikelompokkan dan disajikan dengan cara
yang logis
Apa sebenarnya
manfaat pengorganisasian yang baik ?
1. Membantu audience memahami suatu pesan
2. Membantu audience menerima suatu pesan
Menghemat waktu
: apabila pesan tidak terorganisir dengan baik. Penyampaiannya akan
menghabiskan waktu audence
Mempermudah
pekerjaan komunikator
pengorganisasian
pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat
selesal lebih cepat dan hemat waktu.
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
1. PENDEFINISIAN DAN PENGGOLONGAN IDE-IDE
Mulai dengan
ide pokok, ada 2 hal :
- Hal-hal apa
yang dinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience
- Alasan mendasar,
mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya
2. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting sebagai
pendukung ide pokok
3. llustrasi dengan bukti-bukti semakin
banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, semakin banyak outline yang dibuat.
Cara menentukan
urutan dengan rencana organisasional
- Pendekatan
langsung (direct approach) : disebut juga dengan istilah
pendekatan
deduktif, dimana ide pokok muncul paling awal, kemlidian diikuti bukti-bukti
pendukungnya
-
Pendekatan tak
langsung (dlrect approach) juga disebut dengan pendekatan induktif
RENCANA-RENCANA ORGANISASIONAL:
1. Direct
request
Jenis / tipe
pesan yang paling umum digunakan adalah penyampaian langsung pada poin yang
dituju.
2. Pesan-pesan
rutin atau goodwill
Pesan-pesan badnews:
berisi berita buruk (badnews seperti penolakan suatu lamaran, penolakan
kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat , audience pada umumnya akan
kecewa.
Pesan-pesan
persuasi : untuk melakukan tindakan tertentu seperti penagihan pinjaman ,
penjualan produk, pendekatan yang digunakan adaah persuasi adalah persuasi.
BAB VI
PENULISAN DIRECT REQUEST
MAKSUD DIRECT REQUEST:
Untuk mendapatkan
suatu respon dari para pembaca berupa jawaban pertanyaan, pengiriman
barang atau jasa, atau suatu tindakan yang lain
Surat direct
request digunakan:
·
Melakukan pesanan
barang atau jasa
·
Meminta informasi
penting tentang suatu produk baru
·
Mengajukan klaim
(aduan) dan adjusment
·
Permohonan Kredit
Pengorganisasian Direct Request
Pengorganisasian direct request: menyajikan permintaan atau ide-ide pokok (main idea) yang diikuti dengan
fakta-fakta yang perlu secara rinci, yang selanjutnya diikuti dengan pernyataan
keramahan dari tindakan yang diinginkan
Penulisan ide utama atau pokok pikiran
Pembuatan
permintaan (request) dengan pendekatan langsung akan dimulai dengan menyatakan
ide utama atau pokok pikiran yang akan disampaikan. Penerima pesan bisnis akan
memperhatikan sst yang menarik baginya sehingga dokumen sebaiknya dimulai
dengan pesan yang positif.
Keterangan
Setelah
menuliskan pokok pikiran surat permintaan langsung akan dilengkapi dengan
keterangan secukupnya antara lain berupa penjelasan atau rincian.
a. Penjelasan :
dituliskan pada bagian tengah permintaan, penjelasan berkaitan dengan suatu
pokok masalah, mengapa demikian kemudian dilengkapi dengan penjelasan yang
membenarkan suatu permintaan atau pertanyaan.
b. Rincian :
apabila menyangkut beberapa pokok pikiran, sebaiknya dibuat rincian (detail)
pokok pikiran.
c. Penutup :
Penutup DR pada prinsipnya berisi 3 hal :
1. Permintaan
akan suatu tanggapan atau tindakan tertentu. Apabila memungkinkan lengkapi
dengan batas waktu, tanggapan atau tindakan itu harus dilakukan.
Kedua : menunjukkan suatu penghargaan atau
niat baik (goodwill)
Ketiga
memberikan info nomer telepon, handpone atau alamat yang menunjukkan dimana
atau bagaimana penerima pesan menghub.kita
Permintaan
informasi rutin
I . Permintaan di dalam organisasi
Berbagai pesan
permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk Memo. Memo dalam bentuk tertulis dapat menghemat
waktu
2. Permintaan
ke luar organisasi
Untuk
memperoleh berbagai berbagai informasi penting seperti info produk baru,
katalog buku –buku terbaru
3. Penulisan direct
request untuk aduan
Surat aduan
muncul karena ketidakpuasan konsumen
Isi dari direct request antara lain
1. Pengembalian
barang yang sudah dibeli dan meminta
uang seharga barang tesebut
2. Meminta pengiriman barang yang baru sesuai pesanan.
3.
Penggantian sebagian atau seluruh bagian
yang rusak.
4. Perbaikan gratis.
5. Pengurangan
harga karena ada produk yang cacat atau rusak
6. Pembatalan suatu pesanan produk
7. Pembetulan atas kesalahan penagihan produk.
Apa yang perlu
diperhatikan dalam membuat surat aduan ?
a. Jelaskan
masalah yang anda hadapi secara rinci :
Uraikan dengan
jelas dan rinci masalah masalah atau
keluhan anda.
b. Lampirkan
informasi pedukung seperti faktur pembelian
Berikan
bukti-bukti atau dokumen pendukung pendukung yang memperkuat surat aduan.
c. Usahakan nada surat anda tidak marah atau
emosional
Usahakan agar
surat aduan tidak emosional, tidak marah dan tidak menggunakan kata-kata kasar.
d. Permintaan tindakan khusus:
·
Kemukakan
harapan/keinginan anda di kemudian harl.
·
Penulisan pesan-pesan
rutin
·
Good news dan good will
TUGAS:
-
Saudara membeli laptop
”Acer Aspire 5570” dari toko komputer ”VAZA” di jalan A. Yani
nomer 20 A Yogyakarta. Ketika dipasang dan diuji coba oleh teknisi, laptop yang
dibeli dapat digunakan dengan baik. Namun seminggu kemudian laptop benar-benar
tidak dapat digunakan Bagaimana bentuk surat klaimnya?
-Buatlah
permohonan kedit dari bank BPD DIY sehubungan dengan adanya ekspansi perusahaan
yang dilakukan dengan memerlukan dana 1 Milyar Rupiah
BAB VII
PESAN BISNIS
PERMINTAAN TIDAK LANGSUNG DAN PESAN PERSUASIF
MENULISKAN
PESAN GOODWILL
Meskipun
hubungan dalam bisnis sebagian besar diwarnai dengan pertimbangan manfaat dan
biaya, namun ada saatnya perusahaan menjalin hubungan personal dengan relasi
bisnisnya.
Perusahaan dapa
meningkatkan hubungannya dengan konsumen dan relasi bisnis lain dengan
mengirimkan pesan yang bersifat kekeluargaan.Pesan-pesan yang bersifat
kekeluargaan tsb mempunyai pengaruh positif thd bisnis.
Beberapa bentuk goodwill yang sering dibuat
oleh perusahaan adalah ucapan selamat (congratulations), messages of
appreciation, condolences dan greetings.
Ucapan selamat (congratulations)
Bagaimana menyusunnya : pertama-tama ide
pokok diletakkan pada bagian awal pesan. Setelah itu diikuti dengan rincian
atau informasi tambahan yang mendukung ucapan selamat. Selanjutnya diakhiri
dengan penutup. Usahakan meyakinkan dan menggambarkan penerima memang layak
mendapatkan itu
Penghargaan (Messages of Appreciation)
Dapat diberikan pada individu yang tepat yang
memang seharusnya medapat penghargaan. Atau pada relasi bisnis, karena jasanya terhadap perusahaan
UCAPAN (Condolences)
Ucapan duka cita menunjukkan perhatian
terhadap perusahaan atau individu. Bencana atau musibah dapat berupa perush
yang mengalami bencana spt kebakaran, kemalingan, kerugian lain. Penyusunan
ucapan duka cita dimulai dengan pernyataan atau kalimat yang menunjukkan rasa
simpati.
Ucapan salam (greetings)
Ucapan salam biasanya diberikan kepada
orang-orang yang ada dalam perusahaan ataupun pada relasi spt pemasok,
konsumen. Tujuan ucapan salam adalah menunjukkan hubungan yang ramah atau
hangat diantara mereka
BAB VIII
REVISI PESAN-PESAN BISNIS
Beberapa hal yang perlu direvi'si:
- Edit isi dan pengorganisasiannya
CAKUPAN :
·
Keseluruhan dokumen
perlu dibaca terlebih dahulu secara keseluruhan
·
Pusatkan pada isi,
organisasi dan alur surat-surat bisnis
·
Apakah poin-poin
penting telah dimasukkan dengan urutan yang logis
·
Apakah ada
keseimbangan yang baik antara yang umum umum dengan yang khusus ?
·
Apakah ide-ide yang
paling penting telah memperoleh porsi yang cukup ?
CARA MENGEDIT
GAYA PENULISAN
Perhatikan gaya
penulisan, yakinkan pada diri anda apakah anda telah memberikan telah
memberikan kesan yang baik bagi audience ?
Gunakan
kata-kata dan frasa-frasa yang mampu menghidukan suatu kesan yang baik bagi
audience
CARA MENGEDIT
FORMAT
Penelaahan
terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis , tanda baca, format
tulisan
KALIMAT YANG EFEKTIF
Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan
gagasan-gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan pada orang lain
Kalimat yang efektif : kalimat yang hidup, segar, mudah, dipahami atau
ditangkap
Bagaimana ia dapat mewakili secara
tepat isi pikiran atau perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakilinya
secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa
yang dibicarakan
KESATUAN GAGASAN
Suatu kalimat yang baik harus jelas memperlihatkan kesatuan gagasan,
mengandung satu ide pokok. Dalam laju kalimat tidak boleh ada diadakan
perubahan dari satu kesatuan gagasan kepada kesatuan gagasan lain yang tidak
ada hubungan, atau menggabungkan dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan
sama sekali
Contoh:
Pada saat seorang sarjana harus merumuskan konsep-konsep menjadi istilah,
dengan perkataan lain pada saat ia harus membentuk istilah, kadang-kadang
terasa adanya kesulitan (baik)
Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi, dan telah berangkat dengan
pesawat satu jam yang lalu (baik)
YANG TIDAK JELAS
KESATUAN GAGASANNYA
Kesatuan gagasan biasanya menjadi kabur karena kedudukan subyek dan
predikat tidak jelas , terutama karena salah menggunakan kata-kata depan.
Kesalahan lain terjadi karena kalimatnya terlalu panjang sehingga penulis atau
pembicara sendiri tidak tahu apa yang harus dikatakan
Contoh :
Dalam pendidikan juga sangat berhubungan erat kepada bahasa
Di dalam pendidikan memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi antara anak
didik dan pendidik
KOHERENSI YANG BAIK
DAN KOMPAK
Koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik
yang jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata ). Bagaimana hubungan
antara subyek dan predikat, hubungan predikat dengan obyek
Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola
kalimat
BAIK : adik saya yang paling
kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengan sekuat tenaga
TIDAK BAIK : adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi
di kebun anjing
Keterpaduan sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan
kata-kata depan, kata penghubung dan sebagainya
Contoh kalimat:
Interaksi antara kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa menentukan
bagi pola kepribadian yang sedang berkembang (tanpa bagi)
Sejak lahir manusia memiliki jiwa untuk melawan kepada kekejaman alam, atau
kepada pihak lain karena merasa dirinya lebih kuat (tanpa kepada)
BENAR
Membahayakan negara
Berbahaya bagi negara
SALAH
Membahayakan bagi negara
Suatu corak kesalahan yang lain yang sering dilakukan sehubungan dengan
persoalan koherensi atau kepaduan kalimat adalah salah menempatkan keterangan
aspek (sudah, telah, akan, belum dsb)
Buku itu saya sudah baca hingga tamat (salah)
Buku itu sudah saya baca hingga tamat (baik)
Kesalahan lain yang dapat merusak koherensi adalah pemakaian kata baik
karena merangkainya dua kata yang maknanya tidak tumpang tindih, atau
hakikatnya mengandung kontradiksi
Contohnya :
Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang sedang berlangsung
itu merupakan Perang Dunia di Timur Tengah
Sampai tahun 1952 banyak penjahat-penjahat perang Jerman yang dilepaskan
dan diampuni dosanya (banyak penjahat)
Demi untuk kepentingan saudara sendiri, saudara dilarang merokok (demi
kepentingan atau untuk kepentingan)
PENEKANAN
Inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat (gagasan utama) haruslah
dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan. Gagasan utama kalimat tetap
didukung oleh subyek dan predikat sedangkan unsur yang dipentingkan dapat
bergeser dari satu kata ke kata yang lain.
Cara-cara tersebut :
a. Mengubah –ubah posisi dalam kalimat
Semua kata yang ditempatkan pada awal kalimat adalah yang
dipentingkan
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
Pada kesempatan
lain kami berharap kita dapat membicarakan
lagi soal ini
b. Mempergunakan repetisi
Repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap
penting dalam sebuah kalimat
Kemajuannya menyangkut kemajuan di segala bidang,
kemajuan kesadaran politik, kesadaran bermasyarakat , kesadaran berekonomi,
kesadaran berkebudayaan , dan kesadaran beragama
Partikel penekanan
Dalam BI terdapat beberapa partikel yang berfungsi untuk
menonjolkan sebuah kata atau ide dalam sebuah kalimat, Partikel-partikel yang
dimaksud adalah lah, pun, kah yang sering disebut imbuhan
Saudaralah yang harus bertanggungjawab atas soal itu
Bapaklah yang harus lebih dahulu memberi contoh
VARIASI
Variasi tidak lain adalah upaya yang bertolak belakang
dengan repetisi.
VARIASI SINOMIM
KATA
Dari renungan itulah penyair menemukan suatu makna ,
suatu realitas baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai
seluruh puisi
PELIHARA
INTEGRITAS DAN KESATUAN (Co-Core-Others )
Co adalah singkatan dari connectors dan orientators
(penghubung dan penentu orientasi). Letaknya di depan core. Unsur di depan core
ini harus pendek supaya pembaca dapat segera menuju ke core. Sesuai dengan
namanya, connectors dan orientators berfungsi untuk menghubunggan informasi
secara logis dan memberikan oientasi informasi kepada pembaca
Connectors menghubungkan informasi-informasi menjadi satu
kesatuan yang mudah dipahami. Core yang terdiri dari subjek dan kata kerja
merupakan gagasan-gagasan yang terisolasi, lalu mereka dihubungkan menjadi ide
dan argumen yang bermakna
Connectors yang biasanya berupa kata sambung, sangat
bermanfaat untuk membentuk tulisan yang koheren dan beralur logika lancar
Contoh connectors :
Atau, akibatnya, oleh karena itu, oleh karenanya, apakah,
sama dengan, bagaimana, sebab, sebaliknya, baaimanapun juga, sebelum, sehingga,
sesudah, seperti,maka dari itu, ketika, mengapa, namun demikian
Dilute connectors:
Berdasarkan, meskipun, berdasarkan pada, dalam hal, dalam
keadaan, oleh karena itu, dalam situasi
Core adalah inti , yang terdiri dari subjek dan kata
kerja . Bila memungkinkan , kita hendaknya membuat kalimat dengan pola ”PELAKU-KEGIATAN” (subjek-kata kerja).
Usahakan untuk tidak menempatkan banyak informasi diantara subjek dan kata
kerja
Contoh berikut ini mengandung terlalu banyak informasi
diantara subjek dan kata kerja :
Ani anak gadis Pak Cokro yang sedang kuliah tahun kedua
di Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional menderita sakit parah
Others
berarti semua unsur kalimat selain Co an Core
Others
terletak sesudah core dan berfungsi memodifikasi, melengkapi, dan memberi
daftar informasi yang kompleks
Namun
demikian seminggu setelah laptop tersebut kami terima dan kami opersionalkan, terhitung mulai tanggal 4 November 2009
beberapa bagian laptop tidak dapat berfungsi
PEMILIHAN KALIMAT EFEKTIF
- Pilihlah
kata-kata yang sudah dikenal/familiar
- Pilihlah kata-kata yang singkat
-Hindari kata-kata yang bermakna ganda
MENYUSUN PARAGRAF YANG KOHEREN
Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang kesemuanya berhubungan dengan satu
topik utama. Paragraf koheren adala paragraf dimana kalimat-kalimat penyusunnya
berhubungan dengan satu topik utama bertalian secara logis
Suatu paragraf terdiri dari topik, kalimat penjelas (related sentence) dan
kalimat antara (peralihan).
Kalimat penjelas (related sentence)
merupakan kalimat yang menjelaskan topik dalam paragraf tertentu. Semua kalimat
penjelas harus mengacu pada subyek utama atau topiknya.
Kata penghubung (transitional
element) merupakan kata atau sekumpulan kata yang menunjukkan kepada
pembaca bagaimana hubungan antara paragraf dan bagaimana hubungan antara
kalimat dalam paragraf tersebut.
BAB IX
PRESENTASI BISNIS
Presentasi
bisnis : bentuk komunikasi yang berorientasi pada proposal yang disajikan dalam
suatu lingkungan bisnis kepada khalayak yang relatif homogen (x heterogen)
Presentasi
bisnis :melalui sikap yang sangat efektif, penyaji diharapkan dapat memanfaatkan
semua SD manusia dan sumber daya fisik yang tersedia untuk memaksimalkan
peluang keberhasilan.
Presentasi
:diberikan untuk mendatangkan perubahan (seringkali pada saat presentasi),
mendukung tindakan khusus, dan/atau mendorong kelompok atau seseorang yg
berwenang utk mengambil keputusan yang khusus
Tidak tahu : tahu
Belum sadar (unaware) : sadar (aware)
Tidak suka (unfavorable): suka
(favorable)
Negatif : Positif
Tidak ada tindakan (mis; pembelian) ; ada tindakan
PERBEDAAN
UMUM PIDATO PRESENTASI DAN RETORIKA
Pidato
presentasi
|
Retorika
/pidato
|
Jumlah
khalayak sedikit
|
Jumlah
khalayak lebih banyak
|
Khalayak
lebih homogen
|
Khalayak
heterogen
|
Lingkungan
bisnis
|
Lingkungan
bervariasi
|
Topik
ditetapkan atau ditentukan lebih dahulu
|
Topik
dinegosiasikan
|
Komunikasi
verbal interaktif
|
Komunikasi
verbal kurang interaktif
|
Orientasi
topik : spesifik , berorientasi tugas
Jangkauan :
mencakup penerangan staf, pemasaran, pengajaran, laporan dsb.
|
|
Periode
tanya jawab : sering berlangsung interaktif dan terus menerus
|
Periode
tanya jawab : kadang-kadang dihilangkan. Jika digunakan hampir selalu pada akhir pidato
|
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KHALAYAK
Langkah
|
Prosedur
|
1.
Mempertimbangkan individu
|
1.
Menganalisis penyimak
individual dan peran mereka dalam organisasi
|
2.
Mempertimbangkan kelompok
|
2. Memahami
sifat kelompok dan bagaimana individu-individu berperilaku dalam lingkungan
kelompok
|
3.
Mempertimbangkan iklim komunikasi
|
3.
Menganalisis keadaan tempat
|
4.
Menganalisis khalayak
|
4. A.
Mengadakan Observasi
B.
Mengajukan pertanyaan
C.
Melakukan Survey khalayak
D.
Mempertimbangkan kebutuhan pokok insani
|
5.
Mengambil keputusan
|
Memilih
gaya pengambilan keputusan yang : optimal, kolektif atau otoritatif
|
JENIS-JENIS PRESENTASI
Presentasi informatif : terdiri dari penjelasan ringkas , laporan, atau
instruksi
Penjelasan ringkas (briefing) biasanya bersifat umum atau informal.
Penjelasan ringkas internal melibatkan pembicara dan khalayak dalam organisasi
yang sama
Presentasi instruksional melibatkan pelatihan dan/atau orientasi pegawai
baru, pembaharuan pelatihan semua pegawai atau penjelasan prosedur
atau metode baru
KIAT KEBERHASILAN DALAM PRESENTASI PERSUASIF
Ketika mengembangkan kiat persuasif anda harus memulainya dengan
mempelajari sebanyak-banyaknya anggota khalayak, baik sebagai individu maupun
sebagai kelompok.
Kiat untuk meningkatkan etos dan kredibilitas sumber : sumber pesan adalah orang yang berpengetahuan luas, dapat
dipercaya, sungguh-sungguh dan peduli thd khalayaknya.
KIAT MENINGKATKAN ETOS
Ketahuilah
pokok persoalan anda ,dapatkan info, bersifat akurat dan milikilah
kelengkapan umum
|
Buatlah
pernyataan-pernyataan jujur mengenai diri sendiri yang memberi tahu penyimak
ttg kemampuan, keahlian dan pengalaman anda
|
Merujuklah
pada pengetahuan anda mengenai orang-orang yang dihormati dan dikagumi para
penyimak anda dan pada interaksi anda dgn orang-orang tsb.
|
Tertarik
pada masalah kebutuhan, nilai dan sikap penyimak anda
|
ETIKA PERSUASI
Setiap pembicara presentasi harus mempertimbangkan implikasi etika dari
persuasi.
STANDAR MINIMUM PERSUASI ETIS
1. Hindari penyajian informasi/ bukti yang salah
atau menimpang kepada penyimak anda
2. Tidak berbicara tanpa menginformasikan diri anda
dan tanpa persiapan yang cermat.
3. Akuilah apa yang tidak anda ketahui secara
terbuka
4. Hindarilah penyesatan yang disengaja atau
disadari thd para penyimak anda dengan memberikan alasan yang lemah dan tidak
logis
5. Terbukalah pada informasi dan gagasan baru serta
kritik ttg posisi anda
BAB X
MEMBUAT SURAT LAMARAN
PEKERJAAN
Surat lamaran pekerjaan (kerja) dapat dibuat dengan dua cara yaitu:
1. Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (resume, curriculum vitae). Dalam model
ini riwayat hidup termasuk isi surat. Karena isinya berupa gabungan, model ini
juga disebut model gabungan
2. Surat lamaran yang dipisahkan
dari riwayat hidup. Dalam model ini riwayat hidup merupakan lampiran. Karena
itu model ini juga disebut model terpisah. Model terpisah ini lebih banyak
dipakai. Walaupun dalam pembuatannya memerlukan dua kali kerja, namun surat
lamaran model ini lebih digemari oleh pencari kerja karena suratnya tidak
panjang.
Isi surat lamaran harus singkat, padat, tidak bertele-tele, langsung
mengenai persoalannya. Yang dikemukakan ialah semua hal yang disyaratkan oleh
lowongan jabatan yang bersangkutan.
Yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan adalah :
1. Data pribadi pelamar yang meliputi :
* Nama Lengkap
* Tempat dan Tanggal Lahir
* Alamat
* Telepon dan/atau HP
* E-mail (bila ada, tidak wajib)
* Status Perkawinan
Khusus untuk Nomor Telepon atau Nomor HP tersebut di atas, jangan lupa
untuk menuliskannya. Karena perusahaan penerima lamaran
anda akan dapat langsung dan dengan cepat menghubungi anda. Bila anda tidak
memiliki Telp/HP, maka gunakan Telp/HP tetangga/family/rekan anda.
2. Pendidikan
* Pendidikan formal misalnya
SD/SMP/SMA/Akademi/S1, dsb.
* Pendidikan non formal yaitu
kursus-kursus atau pelatihan yang pernah diikuti
3. Pengalaman bekerja
* Jika telah memiliki pengalaman
kerja, sebutkan dalam surat lamaran, apakah sesuai dengan jabatan yang dilamar
atau di bidang lain. Bila belum pernah bekerja sebaiknya menyebutkan
kemampuannya untuk jabatan yang dilamar berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
itu.
4. Lampiran Surat
Lamaran Pekerjaan
Lampiran adalah segala sesuatu
yang disertakan dalam sebuah surat lamaran dengan maksud untuk mempertegas atau
memperkuat surat tersebut sebagai bahan pertimbangan bagi pihak badan usaha
atau instansi yang menawarkan pekerjaan.
Lampiran dalam surat lamaran
pekerjaan adalah :
* Daftar Riwayat Hidup atau CV
(Curriculum Vitae) atau Resume
* Foto copy Ijazah terakhir
* Foto copy sertifikat
kursus/pelatihan
* Pas Foto terbaru
* Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (tidak wajib, namun bila ada, lebih baik)
* Surat Keterangan Kesehatan dari
Dokter (tidak wajib, namun bila ada, lebih baik)
Daftar Riwayat Hidup (CV)
CV – yang
merupakan ringkasan kualifikasi, pengalaman dan keberhasilan si pelamar, harus
mudah dimengerti dan disajikan secara wajar dan teratur. CV ini harus
mencakup rincian berikut:
- Rincian pribadi – seperti nama
lengkap, usia, jenis kelamin, status, alamat dan nomor telepon;
- Kualifikasi pendidikan – seperti
tanggal dan hasil ujian, pelatihan khusus dan pengetahuan yang diperoleh,
bidang spesialisasi, jenis kualifikasi dan penghargaan;
- Pengalaman kerja – didaftar mulai
dari pekerjaan terakhir hingga terdahulu serta tahun-tahun kerjanya –
seperti lingkup kerja, kewajiban, tanggung jawab, keahlian (dalam
pekerjaan dan hubungan antar pribadi) dan keberhasilan-keberhasilan.
Karena ini merupakan bagian yang terpenting dari CV, maka informasi yang
diberikan tidak boleh berantakan dan terlalu panjang;
- Latar belakang pribadi – seperti
minat dan aktifitas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, atribut yang
menunjang pengalaman kerja dan hubungan sosial/kewarganegaraan;
- Referensi – dari orang-orang yang
dapat dihubungi si pemberi pekerjaan untuk memastikan kebenaran informasi
yang diberikan.
BAB XI
PENULISAN RESUME
Istilah resume atau daftar riwayat hidup:
salah satu prasyarat yang penting pada saat memasuki pintu gerbang dunia kerja.
Menurut K.C Bay
suatu resume sebenarnya merupakan presentasi penjualan formal diri anda, karena
di dalam resume tercakup fakta yang relevan mengenai latar belakang,
kualifikasi dan pengalaman kerja yang disusun dalam suatu format yang teratur,
mudah dipahami dan menarik perhatian. Resume adalah
daftar dokumen yang berisi kualifikasi dan jalur karir seseorang.
·
Persiapan menulis resume
·
Tercakup semua fakta
yang relevan menganai latar belakang, kualifikasi dan
·
Pengalaman kerja
Dalam mempersiapkan resume:
a)
Mencari informasi penting
b)
Merencanakan resume
c)
Membuat resume
1.
PENCARIAN INFORMASI PENTING
Langkah pertama yang perlu anda lakukan dalam membuat resume adalah mencari
bebagai informasi penting, yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda
inginkan. Anda dapat melakukan :
- Analisis diri (self analysis)
-
Analisis karir (career analysis)
-
Analisis pekerjaan (job analysis)
A. Analisis Diri
Membantu anda mengenal diri anda secara
lebih mendalam termasuk mengenal semua kemampuan atau kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan mempermudah anda
melakukan analisis diri:
1) Apakah saya mempunyai aspirasi yang
cukup tinggi?
2) Apakah saya
dapat berkomunikasi dengan baik ?
3) Apakah saya orang
yang energik ?
4) Apakah saya
mempunyai kecerdasan kuantitatif yang tinggi ?
5) Apakah saya
mempunyal kecerdasan verbal ?
6) Apakah saya
orang yang mempwiyai rasa percaya din
7) Apakah saya
mempunyai keunggulan dalam pemecahan suatu masalah ?
8) Berapa index
prestasi ?
9) Pada mata
kuliah apa, saya punya prestasi bagus ?
B. ANALISIS KARIR :
membuat dan menjawab segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan karir
anda di masa depan. Contoh-contoh pertanyaan untuk analisis karir :
1. Kecerdasan apa (kuantitatif atau verbal) yang paling bermanfaat bagi karir
saya ?
2. Apakah prestasi akademis menjadi syarat bagi penjenjangan karir ?
3. Apakah bidang pekerjaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi?
4. Apakah di masa mendatang, bidang yang anda pilih mempunyai tingkat
persaingan yang tinggi?
C. Analisis pekerjaan: lakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan pekerjaan. Anda perlu menjawab pertanyaan berikut :
1. Apa tugas dan tanggung jawab pekerjaan?
2. Apakah karakteristik pribadi saya sesuai untuk tugas dan tanggung jawab
pekerjaan ?
3. Apakah latar belakang pendidikan saya sesuai dengan persyaratan yang
dituntut oleh pekerjaan ?
4. Apakah lokasi pekerjaannya sangat ramai?
5. Berapa gaji standar bagi karyawan/pegawai baru?
PERENCANAAN RESUME
Tujuan anda membuat resume adalah agar anda dapat melakukan wawancara
dengan team organisasi (perush yang anda lamar). Dalam merencanakan resume ada
3 hal yang perlu memperoleh perhatian :
a.
Tujuan karir: anda
harus memutuskan posisi apa yang anda minati atau yang menjadi tujuan karir
b.
Informasi pribadi :
nama, tempat, tanggal lahir, alamat rumah dan data lain yang berkaitan erat
dengan jenis pekerjaan yang dipilih :
tinggi badan, berat badan, memiliki kemampuan berbahasa asing
c.
Referensi :beberapa
referensi mungkin perlu dilampirkan di dalam resume. Referensi adalah
orang-orang tertentu yang akan memberikan surat rekomendasi kepada anda, yang
berisi berbagai hal yang mereka ketahui tentang anda semasa mereka mengenal
anda
RENCANA
PENGORGANISASIAN
Resume yang
baik : kerapian, sederhana, akurat dan kejujuran
RESUME
KRONOLOGIS : disusun berdasarkan urutan kronologis dengan pendidikan dan
pengalaman sebagai isinya
RESUME
FUNGSIONAL : disusun berdasarkan fungsi-fungsi dalam organisasi yang dapat
dilakukannya dengan baik. Contoh : ketrampilan komunikasi, pembukuan,
administrasi, penganggaran, pembelanjaan dan akuntansi
Macam-macam
judul resume : Daftar Riwayat hidup, Ikhtisar riwayat hidup, Curicullum Vitae
(CV)
MASALAH
DALAM MEMBUAT RESUME
A. Dibuat terlalu panjang, sehingga berkesan tidak tegas
B. Dibuat terlalu singkat, sehingga tidak
memberikan informasi/data yang cukup bagi pembaca
C. Format penulisan kurang
baik, kurang memperhatikan
tanda
baca
D. Terlalu banyak menggunakan kalimat yang
bersifat kompleks
E. Pelamar
tidak dapat menunjukka secara tegas tujuan pekerjaan (tujuan yang dikehendaki)
F. Menampakkan keyakinan yang berlebihan
G. Ketidakjujuran misal: menyatakan mampu
mengaplikasikan program komputer, namun hasilnya stl diuji hasilnya sangat
mengecewakan
BAB XII
WAWANCARA KERJA (JOB INTERVIEW)
Wawancara kerja
saat ini merupakan salah satu cara yang sangat populer sebagai salah satu
metode untuk menyeleksi karyawan. Bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah
wawancara kerja seringkali merupakan metode yang paling diandalkan, mengingat
biaya yang dikeluarkan relatif murah dan “user” (baca: atasan) dapat langsung
bertatap muka dengan si pelamar.
Bahkan pada jabatan
tertentu wawancara kerja bisa dilakukan berkali-kali, sebelum calon karyawan
diputuskan untuk diterima bekerja. Sementara bagi para pencari kerja, wawancara
kerja mungkin sudah dianggap sebagai “menu sehari-hari” yang harus dilalui
sebelum resmi diterima bekerja.
TUJUAN WAWANCARA KERJA
Wawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah
satu aspek penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Meskipun
validitas wawancara dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan metode
seleksi yang lain seperti psiko test, namun wawancara memiliki berbagai
kelebihan yang memudahkan petugas seleksi dalam menggunakannya.
Apapun penilaian
pelamar (calon karyawan), wawancara kerja sebenarnya memberikan suatu
kesempatan atau peluang bagi pelamar untuk mengubah lowongan kerja menjadi
penawaran kerja. Mengingat bahwa wawancara kerja tersebut merupakan suatu
proses pencarian pekerjaan yang memungkinkan pelamar untuk memperoleh akses
langsung ke perusahaan (pemberi kerja), maka “performance” (baca: proses &
hasil) wawancara kerja
merupakan suatu hal
yang sangat krusial dalam menentukan apakah pelamar akan diterima atau ditolak.
Bagi si pelamar,
wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan secara
langsung pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai faktor lainnya yang
berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak (qualified) untuk melakukan pekerjaan (memegang jabatan) yang
ditawarkan.
Selain itu
wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan
interpersonal, professional, dan gaya hidup atau
kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) pelamar hanya bisa
mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang
baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya.
Bagi perusahaan, wawancara
kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan dengan
persyaratan
jabatan yang harus
dimiliki pelamar tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan.
Secara umum tujuan dari wawancara kerja adalah:
§
Untuk mengetahui kepribadian pelamar
§
Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan
jabatan
§
Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan
dan perusahaan
§
Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar
yang layak untuk diberikan penawaran kerja.
TEKNIK WAWANCARA KERJA
Dua teknik
wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan wawancara kerja
adalah wawancara
kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya
perusahaan seringkali mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data
yang lebih akurat.
Wawancara kerja
tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti “mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini”,
dan “apa kelebihan dan kekurangan anda”. Kesuksesan
atau kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada
kemampuan si pelamar dalam
berkomunikasi
menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau isi dari jawaban yang
diberikan.
Selain itu
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan
apa yang ditulis dalam surat
lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya
ingin menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan: apakah si pelamar memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah si
pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan recruiter,
dan apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa “performance” (kinerja) di masa lalu
merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang
(baca: ketika bekerja). Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering
digunakan untuk merekrut karyawan pada level managerial atau oleh perusahaan
yang dalam operasionalnya sangat mengutamakan masalah-masalah kepribadian.
Wawancara kerja behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu sehingga
pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar memandang suatu
tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya.
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain:
"coba anda ceritakan pengalaman anda
ketika gagal mencapai target yang ditetapkan”
“berikan beberapa
contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan ketika anda dipercaya menangani
beberapa proyek sekaligus”.
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar perlu mempersiapkan diri untuk
mengingat kembali situasi, tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu.
Selain itu, sangat penting bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan
lebih lanjut dari pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran
situasi yang dihadapinya. Untuk itu diperlukan ketrampilan
berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilan atau kegagalan
dalam wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamar dalam
menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara
rinci dan terfokus.
Dalam wawancara
kerja behavioral, si pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4
(empat) hal: (1) menggambarkan situasi
yang terjadi saat itu, (2) menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk
merespon situasi yang terjadi, (3) menceritakan hasil yang dicapai, dan (4) apa
hikmah yang dipetik dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari) : Lihat teknik STAR/PAR
Jenis Wawancara Kerja
Dalam dunia kerja,
dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai berikut:
Wawancara Seleksi (Screening Interview). Jika pelamar atau kandidat untuk menduduki
jabatan berjumlah lebih dari satu orang maka dilakukan wawancara kerja untuk
menyeleksi siapa diantara kandidat tersebut merupakan kandidat yang paling
qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara
seleksi biasanya berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.
Wawancara Telepon (Telephone Interview). Demi
menghemat biaya dan efisiensi waktu, banyak recruiter yang melakukan wawancara
kerja melalui telepon. Oleh sebab itu, pelamar harus siap dihubungi
sewaktu-waktu, sebab seringkali recruiter tidak memberikan pilihan bagi pelamar
untuk menentukan waktu kapan ia siap diwawancarai melalui telepon.
Wawancara di Kampus
/ Sekolah (On-Campus Interview) . Meskipun tidak banyak perusahaan yang
melakukan wawancara kerja di kampus, namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu
yang mencari para lulusan untuk dilatih lebih lanjut, cara ini dinilai sangat
efektif karena memberikan akses bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan
kandidat terbaik yang mungkin sangat sulit diperoleh jika menunggu para
kandidat tersebut datang melamar.
Wawancara di
Pameran Kerja (Job
Fair Interview). Pameran kerja diadakan untuk menjembatani perusahaan
dengan para pencari kerja. Pada pameran kerja biasanya, perusahaan memberikan
berbagai informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran dan CV dari pengunjung (pencari
kerja), bahkan tidak jarang para recruiter langsung melakukan wawancara di
stand (booth) mereka. Di Indonesia memang pameran seperti ini masih
sangat jarang
dilaksanakan jika dibandingkan dengan pameran otomotif, rumah maupun furniture.
Wawancara di Lokasi
Kerja (On-Site Interview). Ketika
seorang kandidat telah lolos dalam tahap wawancara seleksi, seringkali
perusahaan mengundang kandidat tersebut untuk melihat secara langsung lokasi
kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter biasanya langsung melakukan wawancara
secara mendalam. Bagi pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja pada lokasi
yang lingkungannya kurang lebih sama, wawancara kerja di lokasi mungkin bisa
terasa menakutkan karena mungkin harus melakukan perjalanan dan berada di
wilayah yang tidak ia kenal.
Wawancara Kelompok (Panel
or Group Interview). Wawancara kelompok adalah suatu jenis wawancara kerja
dimana para pewawancara (recruiter) terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih.
Biasanya wawancara jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang bahwa pelamar
sudah hampir memenuhi syarat untuk diterima bekerja. Biasanya para penanya
dalam wawancara inilah yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah pelamar
akan diterima bekerja atau tidak.
Wawancara Kasus
(Case Interview). Wawancara kerja jenis ini menekankan pada kemampuan analisis
dan pemecahan masalah terhadap suatu kasus tertentu. Biasanya dalam wawancara
kasus, pelamar diminta untuk berperan sebagai pemegang jabatan yang ditawarkan,
lalu diberikan sebuah kasus untuk dicarikan solusinya.
Pertanyaan-Pertanyaan Umum
Pada umumnya
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara kerja sangat tergantung
pada teknik apa yang digunakan oleh si pewawancara.
Jika menggunakan
teknik wawancara kerja tradisional maka pertanyaan-pertanyaan yang seringkali
diajukan adalah sebagai berikut:
·
Jelaskan pada saya
bagaimana anda menggambarkan diri anda?
·
Apa kelebihan dan
kekurangan anda?
·
Apa saja prestasi yang
pernah anda raih pada pekerjaan yang
terdahulu / ketika sekolah?
·
Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang lalu?
·
Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?
·
Darimana anda mengetahui perusahaan ini?
·
Mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
·
Jika anda diterima
bekerja untuk jabatan ini, apa yang akan anda lakukan?
·
Apa itu profesionalisme menurut anda?
·
Apa itu teamwork menurut anda?
·
Apa hoby anda?
Dalam wawancara
yang menggunakan teknik wawancara kerja behavioral, maka pertanyaan-pertanyaan
di atas seringkali ditambahkan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
·
Ceritakan pada saya/kami kapan anda mengalami suatu situasi
yang sangat tidak menyenangkan dan bagaimana anda berhasil keluar dari situasi
tersebut.
·
Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda meyakinkan klien
anda ketika anda melakukan presentasi.
·
Coba anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana
anda harus melakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana
yang harus didahulukan.
Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang
paling sulit anda buat dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
Ceritakan mengapa team anda gagal
mencapai target pada tahun sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team
tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.
Bagaimana cara
anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?
Bisakah anda ceritakan suatu
kejadian dimana anda mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas dan ternyata
gagal?
Ceritakan apa yang anda lakukan
ketika dipaksa membuat suatu aturan yang tidak
menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan.
Sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua belah pihak,
dalam wawancara kerja si pelamar juga biasanya diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
Oleh karena itu
akan sangat baik jika pelamar mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:
·
Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk
jabatan ini?
·
Menurut pengalaman di
sini, apa yang merupakan tantangan terbesar bagi pemegang jabatan ini?
·
Apakah ada pelatihan
(internal maupun eksternal) yang dapat membantu saya untuk lebih berperan jika
saya diterima bekerja di perusahaan ini?
·
Adakah ada hal-hal
khusus di luar uraian jabatan yang harus saya selesaikan dalam waktu tertentu?
Menangani Pertanyaan Bersifat Pribadi
Berbeda dengan
kondisi di negara-negara maju dimana hak individu sangat dijunjung tinggi dan
telah memiliki perangkat hukum sangat memadai tentang hal-hal yang mengatur
hak-hak pribadi seseorang sehingga para recruiter (pewawancara) sangat
berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan, di Indonesia
justru sebaliknya.
Dalam wawancara kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesia seringkali
pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah yang bersifat pribadi.
Contoh: Menanyakan latarbelakang pelamar (orangtua, saudara, istri, anak,
status, agama, suku bangsa, umur) adalah merupakan hal
yang dianggap
biasa.
Meskipun seringkali
pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki relevansi dengan jabatan
yang dilamar, pelamar harus menyiapkan
diri untuk merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tepat dengan
cara-cara yang elegan. Para penanya mungkin
saja tidak bermaksud untuk menyudutkan pelamar, tetapi lebih didasarkan pada
kepedulian mereka terhadap kecocokan antara pelamar (calon karyawan) dengan
budaya yang ada dalam
perusahaan. Oleh
karena itu jika pelamar ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak
berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan, pelamar harus mampu
mengidentifikasi apa makna dibalik pertanyaan tersebut. Untuk merespon
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa
alternatif:
Pelamar bisa
mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi pertanyaan yang diajukan dengan
jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya
dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
Pelamar dapat menjawab langsung secara
diplomatis dengan kesadaran penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak
memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan / jabatan yang dilamar.
Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab
pertanyaan tersebut jika dirasa sangat mengganggu privacy pelamar. Jika hal ini
terpaksa dilakukan, maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan diplomatis
sehingga recruiter tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan
pertanyaan yang keliru.
Faktor-Faktor Negatif
Beberapa faktor,
baik fisik maupun psikologis, yang harus diwaspadai oleh pelamar adalah
faktor-faktor negatif yang menjadi perhatian pewawancara.
Faktor-faktor
tersebut misalnya:
·
Penampilan diri yang terlihat tidak profesional (dandanan
menor, pakaian yang tidak enak dilihat, tidak rapi, dan tidak sesuai suasana)
·
Bersikap angkuh, defensive atau agresif
·
Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau tertarik dengan
materi pembicaraan yang diajukan pewawancara)
·
Gugup
·
Sangat menekankan pada kompensasi yang akan diterima
·
Selalu berusaha mencari-cari alasan atas setiap kegagalan
yang pernah dialami di masa lalu
·
Tidak bisa berdiplomasi dan kurang bisa bersopan santun
·
Menyalahkan perusahaan lama atau bekas atasan dimasa lalu,
atau mengeluhkan perubahan teknologi yang cepat
·
Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan atau pembicaraan
pewawancara
·
Gagal memberikan pertanyaan kepada pewawancara
·
Berulang kali bertanya: “apa yang dapat diberikan perusahaan
kepada saya kalau saya melakukan ......?”
·
Kurang persiapan: gagal memperoleh informasi penting seputar
perusahaan, gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara dan tidak bisa
mengajukan pertanyaan bermutu kepada pewawancara.
Beberapa Saran
Bagi anda pencari kerja yang dipanggil untuk
menjalani wawancara kerja, mungkin ada baiknya anda memperhatikan beberapa
saran dibawah ini.
Lakukan hal-hal
berikut:
·
Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara
·
Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang
harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi
·
Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin akan diajukan pewawancara
·
Usahakan untuk tiba 10 (sepuluh) menit lebih awal, jika
terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan
(pewawancara)
·
Sapa satpam atau
resepsionis yang anda temui dengan ramah
·
Jika harus mengisi
formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
·
Ucapkan salam (selamat
pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat tangan,
jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas)
·
Tetaplah berdiri
sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan
seimbang
·
Persiapkan surat
lamaran dan CV anda
·
Ingat dengan baik nama pewawancara
·
Lakukan kontak mata dengan pewawancara
·
Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara
·
Tunjukkan antusiasme
dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan
·
Gunakan bahasa formal,
bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu
menggunakan bahasa tersebut
·
Tampilkan hal-hal
positif yang pernah anda raih
·
Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi
·
Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan
apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda
·
Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh
pewawancara
·
Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda
dan bisnis perusahaan secara umum
·
Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar
oleh pewawancara
·
Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda
lakukan selanjutnya
·
Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu
dan kesempatan yang diberikan kepada anda.
Hindari hal-hal berikut:
§
Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara, padahal anda
tidak yakin
§
Tidak melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira
akan diajukan pewawancara
§
Berpakaian seadanya atau berpakaian dan berdandan sangat
mencolok
§
Datang terlambat
§
Tidak membawa surat
lamaran dan CV
§
Menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara
§
Menjabat tangan pewawancara dengan lemas dan gemetar
§
Merokok, mengunyah permen atau meludah selama wawancara
§
Duduk selonjor atau bersandar
§
Berbicara terlalu keras atau terlalu lembut
§
Membuat lelucon
§
Menjawab sekedarnya saja, seperti “ya” atau “tidak” atau
“tidak tahu” atau “entahlah”.
§
Terlalu lama berpikir
setiap kali menjawab
§
Mengalihkan topik
pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan
§
Menyalahkan mantan
atasan, mantan rekan kerja atau perusahaan yang lama
§
Memberikan jawaban palsu, berbohong atau memanipulasi data
§
Menanyakan gaji dan fasilitas yang diterima pada saat
wawancara seleksi dimana anda belum tahu kemungkinan anda akan diterima atau
tidak
§
Memperlihatkan rasa putus asa anda dengan menunjukkan bahwa
anda mau bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan apa saja asal bisa
diterima bekerja di perusahaan tersebut
§
Membahas hal-hal negatif dari anda yang akan merugikan diri
anda sendiri
§
Mengemukakan hal-hal
yang dianggap masih kontroversial
§
Menelpon atau menerima
telepon, atau membaca buku selama wawancara
§
Salah menyebut nama pewawancara
§
Tidak mengajukan pertanyaan pada saat diberikan kesempatan
untuk bertanya
§
Lupa mengucapkan terima kasih kepada para pewawancara
WAWANCARA BEHAVIORAL
Teknik yang sering
digunakan : STAR/PAR
SITUATION
Situation or
Problem or Task
Pelamar diminta
untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakannya pada masa lalu. Pelamar harus
menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah
dipahami oleh pewawancara. Situasi atau tugas yang digambarkan dapat
berasal dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, pengalaman
tertentu, atau berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan si pewawancara
Action
Pelamar diminta untuk
menggambarkan tindakan-tindakan yang
diambil dalam menghadapi situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini
pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan. Meskipun mungkin permasalahan
yang ada ditangani oleh beberapa orang atau team, pelamar harus memberikan
penjelasan tentang apa saja peranannya dalam team tersebut – jangan mengatakan
apa yang telah dilakukan oleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar
sebagai bagian dari team.
Results
Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa saja
hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi kemudian
setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat
dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.
No comments:
Post a Comment