Mi Ayam Bu Tumini Giwangan
Pagi itu, kami mendapat kabar dari kawan
tentang nikmatnya mi ayam di bilangan Giwangan. Daerah tersebut merupakan
kawasan terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan bus antar kota dalam
provinsi (AKDP) di sisi selatan Kota Jogja.
Berbekal ancer-ancer
dari teman tersebut, kami meluncur ke sana. ‘’Tepatnya di sebelah utara pintu
masuk terminal mas, timur jalan. Tepatnya di Jalan Imogiri Timur sebelum masuk
ringroad kalau dari utara,’’ kata temen itu.
Tak susah kami menemukan warung mi ayam
tersebut, cirinya terlihat jelas, banyak sepeda motor parkir di depan warung
itu. Begitu kami masuk, terlihat puluhan orang asyik menyantap mi ayam yang
kabarnya rasanya enak sekali tersebut.
Kami pun memesan dua mangkuk mi ayam dan dua
gela the manis panas. Sejurus kemudian tersedia di meja kami hidangan mi ayam
tersebut. Tidak lama juga, kami meludeskan mi ayam tersebut. ‘’Iki jenenge mi ayam rasa rending (ini
namanya mi ayam rasa rending),’’ kata istriku Yeni mencoba mematahkan kabar
yang mengatakan kalau mi ayam tersebut rasanya enak.
Selesai menyantap mi ayam, kami pun membayar
ongkos makan mi ayam tersebut. Semangkuk mi ayam dihargai Rp 5.000 dan segelas
the panas seharga Rp 1.500. Jadi kami membayar semuanya Rp 13.000. ‘’Lumayan
lah, jauh-jauh dari Jalan Kaliurang KM 5 Sleman ke sini, perut kenyang,’’ pikir
saya sembari masuk Greco dan meluncur pulang ke rumah menemui anak-anak kami
yang cerdas dan lucu, Aya dan Haznan, serta keponakan Arqi. (iwa/yro)
No comments:
Post a Comment