Thursday, November 24, 2011

PENGABAIAN THD CSR





PENGABAIAN-PENGABAIAN  TERHADAP CSR (Corporate Social Responsibility)
Yeni Rosilawati , Dosen Public Relations UMY

Seringkali tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR  oleh perusahaan seringkali hanya dimaknai dangkal. Apa yang diartikan sebagai tanggung jawab sosial (CSR) adalah ketika perusahaan memberikan bantuan sosial kepada korban-korban bencana alam, memberi  bantuan-bantuan  pada panti sosial atau yang disebut dengan praktek philanthropic, kemudian diliput media dan mendapat simpati dari masyarakat.
Padahal CSR bukan praktek celebrasi semata, CSR sesungguhnya adalah tanggung jawab moral yang penuh bagi para pemangku kepentingan perusahaan seperti karyawan, konsumen , masyarakat luas.
Kita lihat salah satu definisi tentang tanggung jawab sosial. Menurut World Business Council for Sustainable Development , CSR adalah komitmen untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang mana korporasi atau perusahaan bekerja dengan para karyawan, keluarga karyawan,  local community dan masyarakat secara umum untuk bersama-sama mewujudkan kualitas kehidupan (improving the quality of life). Artinya apa? Bahwa tugas perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya saja.  Namun dia harus memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas kehidupan karyawan, memiliki tanggung jawab moral kepada komunitas lokal , konsumen serta pemangku kepentingan yang lain.  CSR  adalah cara dimana perusahaan berdialog dengan lingkungan dimana dia memberikan feedback yang positif kepada lingkungannya,   dimana lingkungan juga memberikan feed-backnya kepada bisnis, demikian seterusnya sehingga lingkaran dialektika ini yang sering disebut dengan mekanisme triple bottom line (People, Planet dan Profit)
 Bisnis dengan CSR sangat berbeda dengan bisnis traditional. Bisnis tradisional yang mengabaikan etika yang hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek akan semakin ditinggalkan orang dan akan meninggalkan image yang negatif (bad image) di mata public. Ada banyak sekali contoh, Enron sebagai salah satu perusahaan global yang harus kehilangan reputasi besarnya, kehilangan investor dan konsumennya karena banyak pelanggaran etika bisnis yang dilakukan. Di dalam negeri, kita mencatat Lapindo Brantas meninggalkan kenangan buruk akan para korban lumpur yang harus kehilangan tempat tinggal, pekerjaan dan tercerabut dari akar kulturnya    
Pengabaian-pengabaian terhadap tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh korporasi akhir-akhir ini menjadi topic yang hangat untuk dibicarakan serta direnungkan  Aksi demonstrasi anti Wall Street beberapa waktu yang lalu, dan masih dilakukan hingga kini  dilakukan karena masysrakat geram pada perilaku perilaku yang sangat tidak etis dari para eksekutif korporasi di negeri Paman Sam, yang antara lain membagi-bagikan bonus pada para eksekutifnya yang sumber dananya berasal dari suntikan dana Pemerintah AS . Di dalam negeri,  demo besar-besaran juga dilakukan oleh karyawan Freeport yang pada intinya menuntut peningkatan kesejahteraan sosial dari perusahaan .  Demo dan aksi karyawan pada karyawan Freeport bahkan mencapai puncaknya ketika hampir dari 90 persen karyawan Freeport ikut turun dan berdemo. Para konsumen operator seluar berbondong-bondong memprotes perusahaan operator karena mereka kehingan pulsanya karena praktek bisnis yang dipandang tidak fair yang dilakukan perusahaan
Menumbuhkan semangat tanggung jawab sosial dan etika manajerial menjadi tantangan tak terpisahkan dari bisnis dan korporasi modern, dan harus dimulai serta diawali sedini mungkin. Dari hal-hal yang sederhana, semisal memberikan upah yang layak bagi karyawan, memberikan lingkungan kerja yang sehat, bersikap jujur kepada konsumen, memberikan informasi yang benar alias tidak menyesatkan kepada calon investor dan konsumen, hingga tidak mengurangi ukuran berat timbangan atau bandul adalah bagian dari penegakan-penegakan etika bisnis yang kiranya tidak berat untuk dilakukan oleh perusahaan.  Banyak tindakan-tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh bisnis untuk bertindak secara etis dan memiliki moral yang tinggi
Adalah kewajiban manajemen untuk membuat suatu pilihan dan mengambil tindakan yang akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan dan kepentingan masyarakat serta organisasi itu sendiri. 

No comments: